Wednesday, March 19, 2008

it’s an awful curse (is a good curse ever exists?)

It could be bliss if I had gone in slumber 2 hours ago

But simply I just didn’t

And so I got the call

The shit call


At times I just dislike my voice

Dislike means in a bad way fool

And I got sidetracked by what I’ve said earlier

At times I just don’t understand why my mouth doesn’t want to toil all along with my brain

They are parts of a single person, yet they act like oh-so-independently and screw me up in between head or tongue

It’s a hard pick-outs


I’m suck at grammar

And even suck at trying to accumulate every single word forms in my brain and make them into ‘words’ to read on.

Yeah I’m completely sucking this whole hell out


Anyway, you guys should try Shoji Meguro’s Burn My Dread

(Sometimes I just need a break from all those metal, emo, rock, grunge, punk, or whatever)

Thursday, January 10, 2008

At work, 3 days of partime job, Mo wasn't being 'Mo' at all.
At work, 8 hours each day, Mo turned into Ms. F.

Ms. F wore a red cheongsam blouse and black knee-lenght skirt at work. she smiled the nice and customized smile, she walked the way a 'girl' would walk, she talked softly and bowed politely to everyone she met. Ms. F was a girl, and maybe she will be 'is' oneday. While Mo hoped that she would just be a part of his dirty past.

Mo pretended like he was acting in a play on a big stage called Wedding Hall, a play for money. each time Ms. F smiled at someone, Mo would curse inwardly, calling them with every dirty word he could find in such small brain. each time Ms. F talked nicely to someone that Mo didn't really like, Mo would just keep on telling them how stupid they were for getting impressed with a fake character like Ms. F. And everytime someone seemed to try to go after Ms. F and asked for her cellphone number, Mo would just smirked and looked at them with such pity. wait until you find out the truth, asshole. He said.

At times, Mo felt like he didn't want to do that anymore. Mo felt like lying. and Mo hated lying especially to himself.

That's why he tried to pretend like an actor who played as a nice-shitty-sweet girl.
The smile and body language were faked.
And everyone got tricked.

At the end of the day, 3 other workers tried to get Ms. F. And she refused politely with a smile.

Mo never knew that kind of change would attract someone.
He never thinks that Ms. F was an attractive person.
Her smile wasn't a really heart-warming one.
Her nose was too small
Her eyes were a bit too small compared to her other family members
Her round face didn't get any glint of cuteness
The way she talked wasn't a special one
Her feature wasn't fascinating at all.

but physically Mo and Ms. F are just the same. Was that the personality that changed people's attitude to her?

But Ms. F was a fake. She was an artificial personality that was created for the sake of gaining some money. Why did people choose to like a fake one rather than the real?

But at the end, Mo decides that acting and fool those people is kind of fun too. and now he's planning to take some advantage with it.

Friday, November 23, 2007

wah sial

minggu ini bener2 minggu yang berat. haha, semua gara2 aku sendiri sih yg mau2nya pusing2 ngerjain ini itu padahal tinggal lapor. tapi yaaa... hubunganku sama 'orang itu' lagi buruk. takutnya ntar aku malah ngamuk depannya dia kalau dia mencela lagi. memang saya tipe yg pantes dicela habis2an sih... kalo ga ya ga sadar2 kayanya ^^;

ah tapi kan saya bukan manusia perfect, ada saja kesalahannya toh. perubahan drastis ternyata ga gampang, efeknya euy... memang harus pelan2 ya... tapi udah terlanjur...

jadi seminggu ini aku kalang kabut bolak balik warnet buat ngerjain bulletin (seorang diri). mau nanya "kan ada team dalam bulletin, kok kerja sendiri?" kan? ya... emang ada team, ada anggota, ada rencana kerja, ada pembagian tugas yang jelas, ada waktu sebulan untuk kerjain, dengan kata lain harusnya ga ada masalah. tapi ya... mungkin karena pada masih anak2 SMA (bukannya aku sok tua, wong aku juga anak sma kok), jadi masih belum terlalu bisa manage waktu dan mikirn deadline. iyalah, kerja ga digaji. tapi harusnya dipikirkan juga siapa yg harus tanggung jawab kalo mereka ga kerja kan?

nah, dalam konteks ini aku orang pertama yg paling harus disalahkan. kenapa?
1. kurang komunikasi. ini bumerang loh. selama 2 tahun pertama SMA aku dikenal sebagai si manusia pendiam berlidah tajam yg ga segan2 melemparkan kata2 setajam pisau ke orang yg aku anggap salah. aku juga terang2an menganggap mereka anak2, ga dewasa, dst, dsb. padahal dengan berpikir begitu saja ketahuan kalau aku-lah si anak2 itu ^^;;; ya mending sadarnya terlambat daripada tidak sama sekali bukan?

dan ternyata hal itu udah jadi imej yg buruk di mata semua orang. orang2 jadi takut, males kerja sama dengan aku, intinya ada tambahan rasa tidak suka dalam diri mereka. ya ndak bisa disalahin juga... maklum deh.

2. kurang kepemimpinan yang tegas.
nah, yg ini aku lagi yg harus disalahkan. sebagai pemimpin harusnya mampu mengayomi bawahannya dan mampu membuat mereka 'mau' untuk bekerja. sedangkan ya... sifat jelekku ya itulah, aku ga suka ngulang2 pernyataan. aku males mendatangi orang yg sama tiap hari minta2 script dan orang itu lupa terus. ujung2nya ya ngga dikerjain sama dia (dan sampai saat ini masih suka terbisik kata2 kejam dalam hati macam "kaya kerbau, ga dicambuk ga bisa jalan". hahaha, tapi diusahakan untuk mengontrol sih...)

3. egoisme
kebiasaan untuk kerja secara individu. ga pernah kerja dalam team. sebenernya aku bener2 bukan contoh kepemimpinan yg baik... aku milih bersusah2 sendiri ngerjain semuanya daripada bekerja sama dengan yg lain. individualis, gitulah.

dan masih banyak lagi sebenernya. cuman males ngetik. hahaha...

untuk bulletin bulan ini sebenernya udah telat banget. harusnya sudah selesai dari seminggu lalu. tapi gara2 komputernya Intan kemasukan virus sampe 2 kali, akhirnya ini ketiga kalinya aku mesti ngetik ulang karena semua dokumennya rusak kemakan virus. ahh... capenya.... besok lomba dimulai. ga pede, blom lagi semua orang memprediksikan kami akan kalah (sampe guru pun tidak mensupport). ahhaha... ah udahlah.

Tuesday, November 20, 2007

bolos

jam 8.30 wib. harusnya aku ada di sekolah sekarang, duduk dengan dagu bertumpu pada telapak tangan di barisan paling depan sambil mendengarkan guru matematika menjelaskan masalah baris aritmatika, di baris belakang anak-anak lain ngobrol sambil tertawa2 atau cuma sekedar mendengarkan guru bicara....rutinitas senin-sabtu yang harus dijalani.

tapi ngga, aku ngga ada di sana. sebaliknya sekarang aku sedang duduk menghadap sebuah monitor di warnet langganan, jari2 sibuk mengetik atau meng-klik ini itu, baca ini-itu, liat ini-itu. intinya aku bolos. setelah sekian lama meninggalkan kebiasaan 'lari', tiba2 aku pengen 'lari' lagi.

memang sebagai seorang manusia aku tergolong amat sangat lemah, aku cuma ingin lari, untuk kali ini saja. sambil berharap kepalaku bisa didinginkan sebentar. yang namanya obat suatu saat akan kehilangan efek juga ya kalo terus menerus di konsumsi. dulu aku gila2an konsumsi kopi, alasannya untuk menenangkan diri, biar ngga ngantuk di pagi hari gara2 kebiasaan begadang yang ga bisa dihilangkan. mula2 cuma segelas di pagi hari, lama2 ketergantungan pada kopi makin terasa, mulailah aku menambah dosis hingga 4-5 gelas per hari.

setelah itu aku terobsesi sama teh. terserah teh apa, mau teh melati, teh hijau, teh hitam, teh cina, teh gandum, apa aja yang penting teh. itu atas anjuran teman juga sih, yang mengingatkan kopi tidak baik untuk penderita maag, dan kalo mau menenangkan diri mending minum teh hangat.

sampai sekarang aku masih mengkonsumsi dua2nya. bahkan kalau katanya harus minum 8 gelas air sehari, 75% kadar air dalam tubuh isinya teh dan kopi. entah apakah itu sehat atau tidak. dengar2 sih teh itu antioksidan, jadi ya... sepertinya ngga apa2...(ga yakin)

bicara soal lari lagi, hari ini sebenernya ga kuhabiskan untuk cuma lari kok, aku sekalian mau bikin artikel2 buletin. itu salah satu sebab aku ga mau masuk sekolah hari ini, karena aku pasti emosi lagi kalau lihat muka2 yang tak bertanggung jawab itu... bukan mau jelek2in orang... ah sudahlah. aku juga salah, ga punya sifat kepemimpinan. baru liat2 galerinya kunderemp, wah ternyata gambar2nya bagusss.... salut deh. ku jadi pengen gambar lagi. hahaha, dah lama ga sentuh pensil dan penghapus.

masih harus banyak belajar untuk menjaga emosi....
btw, aku lagi demen juga mempelajari ajaran buddha, tentang sepuluh sila. diantaranya: berdana, bermoral, penuh kasih sayang, sabar, pendirian kuat, dan seterusnya. haha *ga apal* aku bukan penganut agama yang taat. tapi y, mengambil inti sari dari apa yang baik, kenapa tidak?

ketika hal yang biasa terjadi.... kenapa gw ga juga terbiasa?

apa emang cina dan padang ga bisa nyambung? seorang teman sering ngeledek kalo suatu saat gw dan temen gw yang notabene "padang" pasti berantem gede2an. karena kami sama2 keras, sama2 batu, dan sering berselera sama. tapi sejauh ini everything is okay. he's my bestfriend. he's one of a few. nothing is wrong until now. pertemanan kami uda bertaun2, sering kemana2 berdua malem2 untuk sekedar makan di tepe ato nongkrong di McDonald's. Prasangka sering berdatangan tapi ya pada kenyataannya gw ama dia temen, dia punya cewe dan sering curhat.

nothing is wrong... biarpun gue cina dan dia padang.

but i'm not talking about him... ada seorang padang lagi. padang yang ini sangat sulit dimengerti, tapi dia itu salah satu support dalam 'dunia' gw (yang sering tertimpa goncangan karena sang 'tuhan' adalah tipe yang pengendalian dirinya rendah). and one day i felt our bonds were loosen up, and gone. sejujurnya gw marah. ama dia dan ama diri sendiri. sama dia karena dia mengharapkan sesuatu yang terlalu tinggi dalam diri gw, lalu jadi kecewa karena gw ga seperti yang diharapkan dan akhirnya tanpa tahu apa2 dijauhi begitu saja. Memang, sesuatu terasa 'hilang', tapi lo udah biasa kan Mo?

Marah sama diri sendiri? karena gw itu 'cina'. yang selama ini hidup dengan memiliki harga diri kelewat tinggi. saking tingginya untuk mengemis penjelasan saja tidak sudi. dan tentu saja kepala yang isinya cuma batu ini, keras. mengeraskan otak. akhirnya karena dia cuek, gw juga ikut2an cuek.

sebenernya ini udah biasa. Gw tau, selalu ada sisi2 negatif dari diri gw yg ga bisa diterima. begitu juga sebaliknya, selalu ada sisi2 dari orang lain yang sulit gw terima. dan akhirnya semua akan terjadi seperti apa yang gw bilang 2 tahun yg lalu.

"we'll only have academic relationship, there's none outside of it"

sekarang gw kelas tiga, kurang dari 7bulan lagi gw lulus. dan setelah lulus? masa depan memang masih berkabut di depan sana... setelah lulus ga akan ada hubungan apa2 lagi antara gw dengan sekolah, dengan daerahnya, dengan orang2 di dalamnya. we'll not have the academic bond anymore. and there will be nothing left.

sudah biasa... mereka datang dan pergi. gw ga punya hal untuk mencegah mereka pergi. haha, 1/8 darah jawa yang masih mengalir di tubuh gw emang cuma itu ya. nrimo. ga banyak protes, ga tanya-tanya.

Sunday, December 17, 2006

test

the first day i test to blogging >_>:
yak, selamat malam semuanya. mohon bantuan dalam menghadapiberbagai bahaya dalam blog ini (emang ada ape?)
ah sudahlah, lg ga niat ngetik.
tapi terlalu pendek juga, gw panjangin lah.
kejadian2 hari ini:
- hari ini ujan.
- gw bangun jam 9 (kaga penting)
- gw ke mall bangsat itu sekali lagi (dan nyasar untuk kesekian kalinya gara2 lupa letak eskalator itu dimana)
- gw beli frame baru
- gw ngecek livejournal (ga penting lagii)
- gw capeeeee